Kiamat

Coba kau bayangkan kawan. Seandainya kemarin  kiamat benar-benar terjadi. Langit runtuh, pohon-pohon raksasa di hutan berjumpalitan di udara karena terdesak muncratan api dari perut bumi, lalu satu persatu bintang mulai menghujani bumi, dan kita semua habis tenggelam dalam lautan magma, terkubur dalam abu, debu, dan batu sebesar gunung.

Kawan, dengarkan ceritaku sebentar.

Read More »

Haii…

Haii…

Haii…

H – A, dan dua kali I ditambah tiga titik paling belakang.

Ada beberapa  Haii… di inbox handphoneku. Semuanya dari kamu.  Haii… terakhir rupanya kamu kirim jam tujuh malam tadi. Sayangnya, aku baru sempat membuka handphoneku jelang jam 12 malam. Seperti biasanya juga, sms-mu itu aku balas dengan ucapan yang sama : “Haiii…”

Read More »

Sogol

Karya : Hendro Martono

Kepada petani tembakau di Madura

Kami anak-anak tembakau

Tumbuh di antara anak-anak batu

Nafas kami bau kemarau cmapur cerutu

Bila kami saling mendekap,

Kami berdekapan dengan tangan kemarau

Bila kami saling mencium,

Kami bercuman dengan bau tembakau

Langit desa kami rubuh seribu kali

Tapi kami tak pernah menangis

Sebab kulit kami tetap coklat

Secoklat tanah tempat kami

Menggali hati sendiri

Langit desa kami rubuh seribu kal

Tapi kami tak pernah menyerah

Sebab pada setiap pohon tembakau

Kami urai serat hidup kami

Pada setiap daun tembakau

Kami rangkai urat doa kami

(Jamal D. Rahman. ”Anak-anak Tembakau”.

Kompas, Jumat 6 April 2001. Hal. 36)

Read More »

Aku, Bapak, Dan Setan

Karya : M. Risman Halawa

“Apa yang kamu pikirkan?”

“aku ingat mama, mama pasti sendirian di sana. Harusnya semua berkumoul merayakan Paskah”

”Kamu lupa Dani. Disana mama tidak sendirian. Ada malaikat, ada nenek, ada paman Sakhi, ada …..”

”Tapi kata orang-orang, mama meninggalnya tidak seperti yang lain. Makanya ia tidak bisa ke surga. Cuma melayang-layang di atas rumah. Duduk disana sambil menangis”

”kata siapa itu?”

”Banyak. Juga ada dalam buku yang bibeli Tente Liana. Malah kata Aroni, mama itu jadi hantu gentayangan. Ia yang sering mengganggu orang-orang”

”Huss, jangan bilang begitu. Aroni itu anak nakal!”

”Katanya lagi, itu hukuman bagi orang-orang jahat”

”Dasar nakal, itu tidak benar, Dani. Itu Cuma takdir”

”Takdir? Memangnya takdir itu siapa yang buat?”

”Tuhan!”

”Berarti Tuhan itu jahat. Ia buat mama menderita. Mengapa Ia lakukan semua itu?”

”Tuhan itu besar, Dani. Kita sekarang tidak mengerti, tetapi suatu saat akan tahu, Tuhan itu adil”

”Ah, sebaiknya aku jadi setan saja”

”Setan?”

”Ya, setan. Setan yang amat besar. Kuat. Aku akan datang sama mama. Minta maaf. Aku yang buat semua ini. Lalu kuajak dia kepada Tuhan, agar mama bisa ke surga. Mama tidak bersalah apa-apa. Bapak yang harus dihukum. Bukan mama”

”Mengapa setan? Bukan malaikat?”

”Malaikat itu pembantu Tuhan. Ia pasti tidak berani melawanNya”

”Memangnya kamu akan melawan Tuhan?”

”Ya, itu jika mama tidak diizinkan ke surga”

”Ha……. Ha…….”

”Mengapa tertawa?”

”Tuhan pasti marah”

”Biar. Tapi kata nenek, setan baru dihukum jika dunia kiamat. Masih lama. Nanti dekat-dekat kiamat, aku datang sama pendeta. Minta ampun”

”Ha….ha….

* *

Read More »

Dia Berenang Terus

Karya : Badaruddin Amir

Dia berenang terus. Kini sudah enam jam dia berenang dalam kegelapan malam. Tak tahu sudah berapa mil jauhnya dia berenang. Namun garis pantai belum juga kelihatan. Sesekali dia mendongak ke langit. Gelap menyelubung sempurna. Tak ada bintang. Apakah hujan juga akan turun? Ya Tuhan, neraka apakah yang Kau kirim pada hamba-Mu, si nelayan celaka ini? Gumamnya

Dia merasakan kedua pergelangan tangan dan kakinya sudah mulai kaku dan dingin telah merasuk ke tulang sumsumnya. Tapi mau apa lagi. Dia harus berenang terus hingga ujung jarinya menyentuh pasir pertama di daratan. Pertanda bahwa dia sudah terdampar di sebuah pantai. Atau, dia harus berhenti berenang dan menyerahkan seluruh nasibnya pada kebuasan lautan. Dia akan megap-megap sebentar sampai paru-paru dan seluruh rongga tubuhnya terisi air asin. Lalu lemas tak berdaya. Setelah itu, innalillahi wainnailaihi rojiun. Nyawanya akan segera terbang meninggalkan tubuhnya terapung-apung di lautan, menjadi rebutan ikan-ikan buas yang mungkin telah mengincarnya sejak terjungkir dari perahunya yang meledak.

Read More »